Kedatangan Dikta membawa pengaruh besar di rumah. Maya yang biasanya tak ubahnya Medusa, sekarang mendadak jinak seperti anak kucing. Apalagi sekarang Maya pura-oura rajin memasak, menyapu lantai, mengelap kaca jendela. Bahkan berbaik hati mencucikan baju Kinan, dengan modus menawarkan diri mencucikan baju Dikta sekaligus.
Jika biasanya Maya sering sepulang kuliah mampir ke mana-mana, maka sekarang selesai kuliah dia langsung pulang. Mendadak lupa diri kalau sebelum ini suka arisan sosialita atau pacaran entah di mana.
Tiga hari ini, Mega mendadak berkelakuan seperti Puteri Indonesia yang lemah lembut, halus tutur kata dan manis. Bagai bumi dan langit dengan kelakuan dia sehari-hari sebelum kedatangan Dikta.
Dari sofa ruang tengah, Aneska hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah norak kakaknya itu.
"Mbak, bikinin aku es sirop dong!" Aneska sengaja mengetes.