Dewi membuka pagar, belum menyadari jika dua galon miliknya sudah dibayar Reygan. Dia heran melihat Bapak-bapak ini melajukan motornya.
"Kamu yang bayar, Rey?" Tante Dewi menoleh, baru mengerti.
"Ini mau ditaruh di mana, Tan?" Reygan meraih satu galon kemudian dia naikkan ke atas pundaknya.
"Aduh, berapa tadi kamu bayarnya? Tante ganti."
Reygan tidak menjawab, dia melangkah masuk ke dalam rumah dan meletakkan galon di dekat dapur. Dia kembali lagi, mengambil satu galon yang masih di dekat pagar.
"Aku aja, Tan." Reygan merebut galon dari tangan Tante Dewi yang terlihat kepayahan menggotong galon itu.
"Berapa tadi?" Tante Dewi bertanya lagi.
"Nggak usah, Tan. Serius. Cuma galon ini."
Tante Dewi memukul lengan Reygan pelan. "Kamu masih kuliah, uangnya dihemat. Jangan buat bayar-bayar galon segala. Berapa tadi uangnya?"
"Nggak-"
"Berapa, Rey?"
"Tante masak hanya pagi ini?" Reygan nyengir.