Usai panggilan telepon antara dirinya dan Jihan tertutup, Jonathan pun segera memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana seraya sesekali mencengkeram erat wastafel di depannya dengan kedua tangan. Lelaki itu menatap wajahnya yang nampak kusut dan penuh beban pikiran. Entah bagaimana caranya menjelaskan masalah ini pada Jihan dan kedua orang tuanya. Jonathan tentu tidak mau dibilang sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab.
Lelaki itu benar-benar bingung dengan apa yang akan dia lakukan sekarang. Orang tua Jihan akan menemuinya, jelas itu bukan perkara yang biasa. Karena paling tidak akan ada pembahasan tentang bagaimana hubungan mereka ke depannya. Hubungan yang sudah terbina selama bertahun-tahun dan berharap adanya pernikahan namun sayangnya telah berubah haluan. Jonathan sudah menikahi Elisa dan tidak mungkin menghilangkan kenyataan itu dari kehidupan.