Bab 418
POV Riko
Aku memeluk Alea yang semakin tersedu. Entah mengapa Alea kelihatan sangat menyesal. Mungkin dia merasa sedih karena papinya telah meninggal dunia karena luka berat di kepala.
Sedangkan maminya sedang koma karena pisau belati milik papinya telah merobek usus diperut Dhifa.
Lukanya cukup serius, tapi tim Dokter telah berhasil mengoperasi luka dalam yang dialami Dhifa. Namun Dhifa belum sadarkan diri juga, aku berharap semoga Dhifa segera sadar. Kasihan anak-anaknya.
"Alea sama Axel, gimana kalau kalian pulang saja. Kalian istirahat dulu di rumah. Biar Om sama Opa Faisal yang jaga Mami," usulku.
"Gak mau Om, kami mau jaga Mami di sini sampai Mami sadar!" tolak Alea.
"Sayang, apa yang dikatakan Om Riko itu memang benar. Kalian pulang sama Oma yuk. Kita istirahat dulu di rumah Oma. Besok kita kemari lagi!" bujuk Tante Melisa.
Akhirnya Alea dan Axel mau menuruti permintaanku. Aku menarik nafas lega, kasihan mereka kalau harus terus menunggu di rumah sakit.