Bab 332
Satu Minggu kemudian, Dara sedang bersiap untuk pulang ke rumah. Bel tanda pelajaran selesai tekan berbunyi beberapa detik yang lalu.
"Ra, pinjam ponselnya, dong. Ponselku mati, lupa nge-charge tadi malam," kata Sania.
Dara pun menyerahkan ponselnya kepada Sania.
"Terima kasih," ucap Sania dengan wajah aneh. Senyum tipis tampak terbit di sudut bibirnya.
Sania segera fokus pada ponsel milik Dara, wajahnya berubah memerah pertanda menahan marah. Lili dan Mira yang berdiri di depan Sania hanya memperhatikan gerak-gerik Sania dan Dara aja.
"Benar, kan, tebakanku. Dasar pelakor kamu, Ra!" seru Sania setelah beberapa saat mengotak-atik ponsel milik Dara.
"Ada apa, San? Kenapa kamu jadi marah?" tanya Dara bingung.
"Sini kamu, ikut aku! Kalian juga ikut!" kata Sania dengan gaya bossinya.
Dara, Lili juga Mira mengikuti langkah panjang Sania menuju ke belakang kampus. Sampai di tempat yang cukup sepi, Sania menghentikan langkahnya.