Bab 328
Kami sudah tiba di sebuah komplek perumahan mewah, Om David mengajakku turun di depan sebuah rumah yang di pagarnya tertulis 'Rumah Dijual'.
"Ayo masuk, Ra!" ajak Om David, dia menggenggam tanganku kemudian mengajakku masuk. Di teras rumah aku melihat sudah ada seorang pria berpakaian rapi yang sedang menunggu kami.
Mataku sampai terbelalak melihat rumah mewah di depanku. Walaupun hanya berlantai dua, tetapi desain serta bentuk rumahnya sangat mewah.
Pasti harganya sangat mahal, pikirku.
Aku pernah baca brosur rumah sejenis ini, kalau tidak salah harganya bisa mencapai Milyaran rupiah. Perkiraan ku tidak meleset saat seorang pria dari agen developer yang menemani kami tadi menyebutkan harganya.
Siang itu, om David mengajakku ke perumahan mewah itu. Mungkin dia hendak membeli rumah ini untuk keluarganya. Beruntung sekali istrinya, pikirku.