Bab 326
Akhirnya aku harus bersiap dengan rasa malu yang akan kuhadapi nanti jika Sania dan dua temanku yang lain sampai mengetahui keadaan euamhku sekarang. Mungkin mereka akan menjauhi diriku bahkan juga akan menjadikan aku bahan Bully-an mereka.
"Kamu kenapa, Ra. Kok kayak tertekan gitu wajahnya. Kamu gak suka kami bermain ke rumah kamu. Apa ada hal yang kamu sembunyikan?" tuduh Sania. Dia menatap wajahku
"Eh, gak kok. Masa aku gak suka kalian mampir ke rumah aku yang baru," balasku seraya menyunggingkan senyum. Sania pun membalas senyumanku lalu kembali fokus dengan jalan yang dilaluinya.
Aku sudah duduk dengan manis di kursi depan menemani Sania yang sedang menyetir. Sementara Lili dan Maya duduk di kursi belakang. Mereka bertiga masih berceloteh dengan riang dan sesekali aku menimpali ocehan mereka.