Bab 311
"Aku pemilik kantor ini," jawabku.
Jefri membelalakkan matanya tak percaya.
"Jadi kamu bos istriku, ya ampun gak nyangka aku. Oh ya nama istriku Sita, dia bekerja di bagian HRD, sudah cukup lama sih. Ada mungkin empat tahunan," terang Jefri dengan antusias.
"Iya, Jef. Aku memang gak mengenal semua karyawan. Apa lagi dengan divisi yang aku jarang berinteraksi. Hmm, aku ada janji ni ketemu klien, aku masuk dulu, ya. Lain kali kita sambung lagi obrolan kita ini," ucapku karena setengah jam lagi harus bertemu dengan klienku.
"Oh, okelah kalau begitu. Oh iya, minggu depan anakku berulang tahun, rencananya dirayakan di panti asuhan An-Nasuha. Kamu datang ya. Bawa anak dan istri kamu sekalian. Aku permisi, ya."
Jefri pun berlalu dengan mobilnya setelah pamit padaku. Aku hanya bisa memandang kepergiannya dengan perasaan nyeri.
Anak kamu katanya, ah sampai saat ini kami belum juga dikaruniai seorang anak pun padahal kami berdua sehat menurut pemeriksaan dokter.
