Bab 289
"Pak Leon!" panggil seseorang di belakangku.
"Bela, kok kamu bisa ada di sini?" tanyaku heran.
Bela melirik pada Nadine yang sedang memperhatikan interaksi kami berdua.
"Ini masih wilayah pasar 'kan? Aku mau pulang tadi, tetapi aku melihat Bapak sedang bersama montir di pinggir jalan tadi. Jadi aku kemari, aku mau memberi jawaban tetapi sepertinya gak perlu lagi. Aku pamit, ya, Pak!"
Selesai berkata, Bela berbalik meninggalkan kami. Aku berusaha mengejar dan aku berhasil menahan langkahnya di parkiran cafe.
"Tunggu, Bel. Mengapa kamu pergi begitu saja? Apa yang ingin kau katakan padaku?"
Bela membuang pandangan, tampak kilatan marah di manik matanya. Mengapa Bela bertingkah seperti itu?
"Maaf, Pak. Saya ... ah, lupakan! Tadinya saya ingin memberi jawaban atas permintaan Bapak tadi siang secepatnya. Jadi waktu saya melihat Bapak ada di tepi jalan, saya turun dari angkot untuk menemui Bapak," terang Bela tanpa melihatku.