Bab 278
"Yah warungnya penuh Mas!" ucap Alya.
Mereka tiba di warung Baso langganan yang ternyata sedang ramai malam ini.
"Tunggu aja sebentar lagi juga ada yang pulang!"
"Bungkus aja deh Mas, nanti makan di rumah aja. Tapi beliin buat Mama sama Papa juga ya!"
"Tunggu sebentar!"
Alya memandang punggung Baday yang menjauh. Alya menarik napasnya mencoba menghilangkan rasa aneh yang menjalar di hatinya.
Bergaul dengan akrab sedari kecil bersama Baday dan Bagus membuat Alya susah membedakan rasa sayang yang dialaminya sekarang.
Terutama pada Baday, jika dengan Bagus Alya yakin hanya merasa sayang antara adik dengan Masnya. Sementara dengan Baday Alya tak bisa membedakan arti dari rasa yang dimiliknya.
Alya tau kalau hati Baday begitu baik dan lurus. Sehingga sering dimanfaatkan oleh teman-temanya. Baday begitu mudah percaya pada omongan orang sehingga kadang membuat dia menjadi orang yang plin plan.