Bab 242
POV FADLI
Aku terdiam mendengar penjelasan papa.
"Mitha, mengapa kamu melakukan ini padaku?" keluhku entah pada siapa.
"Mama juga bingung, Fad, sejujurnya Mama kurang suka dengan sikap Anita. Berbeda jauh dengan sikap kakaknya."
Aku menghela napas, cobaan terus datang menerpaku. Apa yang harus kulakukan?
Drrtt ... drrrtt ....
Ponselku berbunyi, ternyata dari sekretaris ku.
[Ada apa, Sel?] tanyaku langsung setelah mengucap salam.
Sella, sekretaris ku mengatakan kalau aku ditunggu untuk rapat dengan direktur setengah jam lagi. Setelah mengatakan aku akan segera datang dan mengucapkan terima kasih, Sella menyudahi panggilannya.
"Ma, Pa, Fasli harus ke kantor sekarang. InshaAllah, nanti sore aku ke sini lagi," kataku seraya menyimpan ponsel ke saku.
Lalu aku pun berpamitan pada orang tuaku kemudian pergi menuju ke kantor. Sesampainya di kantor, aku langsung menuju ke ruang rapat dimana para staf dan direksi kantor telah berkumpul.