Bab 225
Pulang ke kota asal membuat kenanganku semakin menyiksa. Wajah Desi selalu terbayang walau Mitha ada disampingku. Dan rasa rinduku terobati saat tak sengaja kami bertemu di rumah sakit. Aku bahagia karena melihat Desi juga bahagia dengan hidupnya sekarang.
Aku harus melupakan dia, apalagi Mitha istriku menderita penyakit asam lambung kronis padahal dia sedang hamil. Dan kepindahanku ke kota Medan kurasa adalah sebuah jalan agar aku bisa melupakan Desi.
Kebahagianku semakin lengkap setelah Fikri lahir. Aku belajar mencintai Mitha, ibu dari anakku. Tapi Allah berkehendak lain, saat usia Fikri 4 tahun baru aku tahu kalau Mitha juga mengidap kelainan jantung. Penyakit asam lambungnya juga semakin parah, dan di saat dia merasa tak kuat lagi menanggung penyakitnya dia mengakui segalanya.