Bab 188
Suasana jalan sore itu terbilang ramai lancar. Tak ada kemacetann yang berarti. Beda sekali dengan keadaan jika hujan turun. Macet dan banjir jadi pemandangan biasa.
Rafa dan Aleysa masih berada di dalam perjalanan pulang dengan menumpang taksi online. Mereka tak banyak bercerita, masing-masing sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Mbak, apa cuma perasaanku saja ya? Saat dipeluk Tante Kinanti tadi aku merasa kalau mama yang sedang memelukku," kata Rafa pada Aleysa.
"Heem, mbak juga merasa seperti itu, kok. Pelukan Tante Kinanti seperti pelukan Bu Intan dulu. Hangat dan menenangkan."
Rafa semakin merasa kangen dengan mamanya.
"Mama, aku kangen," ucap Rafa di dalam hatinya.
"Kamu kenapa, Dek?" tanya Aleysa karena melihat wajah Rafa yang sedih.
"Aku kangen Mama, Mbak," jawab Rafa.
Aleysa pun memeluk Rafa dan memberi dia semangat agar bersabar.
"Kamu gak boleh sedih terus nanti Mama kamu jadi sedih di sana," ujar Aleysa menasihati Rafa.