Bab 181
Keesokan harinya, berangkat ke kampus diantarkan oleh Fadli. Hari ini merupakan hari terakhir mereka bersama, sebab sore nanti, Fadli sudah harus kembali ke kampusnya.
Mobil Fadli sudah tiba di depan kampus, Aleysa pun turun lalu berjalan memutar ke dekat pintu pengemudi.
"Ada apa, Sa?" tanya Fadli heran.
"Ehm, gak ada cuma mau ucapin terima kasih aja. Terus hati-hati di jalan, ya nanti," jawab Aleysa malu. Wajahnya mendadak merona merah.
Fadli paham akan apa ang dirasakan Aleysa dan dia bersyukur untuk itu. Namun, dia akan memastikan apakah benar dugaannya tadi. Dia pun mengeluarkan sebuah bungkusan kecil yang memanjang. Aleysa menerima dengan senang hati walau dia tak tahu apa isinya.
"Apa ini?"
"Nanti aja bukanya, kalau aku sudah pergi. Sekarang aku masuk, benar lagi bel kan. Mas pamit ya, kamu jaga diri baik-baik, Mas akan kembali jika ada libur lagi."
"Iya, Mas. Terima kasih."
Fadli tersenyum kemudian mengucapkan salam yang dibalas oleh Aleysa.