Bab 178
Rangga dan Intan sudah pergi sejak sepuluh menit yang lalu, sedangkan Gupta dan Citra masih duduk terdiam di tempatnya masing-masing. Gupta kesal karena ternyata rencananya Tidka berjalan dengan sempurna. Tadinya dia berpikir kalau Rangga lebih mudah dihadapi jika tak ada Intan.
Ternyata perkiraannya salah, Tangga masih tetap kuat meski sudah ditinggalkan oleh Intan sekalipun.
"Mas, bagaimana ini? Gagal deh rencana kita," keluh Citra.
"Entahlah, sebaiknya kamu diam saja dahulu, aku masih berpikir bagaimana jalan keluarnya!" tukas Rangga.
Citra pun merekatkan bibirnya dengan kesal. Bayangan bonus yang sudah ada di depan mata terpaksa haris melayang lagi karena mangsa masih bisa bertahan.
"Hey, kenapa ini. Kenapa kalian pada murung?" tanya Danu yang baru aja datang.
Dia tidak bisa datang tepat waktu karena masih harus bertugas di sidang kliennya.