Bab 177
Setelah mengebut sepanjang jalan, akhirnya mobil yang dikemudikan Fadli pun tiba di depan kampusnya.
"Terima kasih," ucap Aleysa pendek saja.
"Heem, nanti pulang jam berapa?" tanya Fadli.
"Jam tiga, tapi kalau sedang repot, aku naik ojol aja, Mas," sahut Aleysa.
Aleysa meninggalkan Fadli yangbhaya harum kepala saja melihat Aleysa yang sedang ngambek. Aleysa terus berjalan ke kelasnya karena lima menit lagi bel akan berbunyi.
Dia menoleh ke belakang dan ternyata mobil Fadli sudah tak kelihatan. Aleysa merasa sedikit menyesal karena sudah marah-marah pada Fadli tadi. Seharusnya dia bisa sedikit menahan emosi, bukannya dia juga tahu kalau pagi begini jalanan selalu macet.
"Nanti aku akan minta maaf padanya," batin Aleysa.
Dia terus berjalan, dan di ujung koridor dia melihat Nara dan temannya sedang bercengkerama.
"Apa dia tetap ramah padaku seperti saat ada Mas Fadli kemarin, ya?" tanya Aleysa pada dirinya sendiri.