Bab 170
Mata Nurul membulat sempurna.
"Bu-Bu Intan? Ini beneran Anda?" Tanya Nurul terbata saking kagetnya.
"Iya, Bu Nurul. Ini saya, Intan. Saya masih hidup dan baik-baik saja," jawab Intan seraya tersenyum
Nurul bangkit dana langsung mendekati Intan kemudian memeluknya sambil menangis.
"Bu, Intan. Alhamdulillah, ya, Allah. Ternyata ibu masih hidup. Saya senang sekali mengetahuinya. Hu-hu-hu!" Isak tangis Nurul semakin kencang.
"Ssst! Jangan kencang-kencang tangisannya, Bu. Nanti yang lain tahu, saya tidak mau sampai hal itu terjadi," ingat Intan agar Nuril menghentikan tangisannya.
Nurul pun sadar dan segera menghentikan suara tangisnya, tapi air matanya masih mengalir di kedua pipinya.
"Mbak Memey tahu hal ini, Bu?" tanya Nurul kemudian.
"Tahu dan dia juga tahu alasan saya melakukan ini."
"Saya juga ingin tahu, Bu," kata Nurul ingin tahu.
"Suruh Tania mengatakan pada calon pelamar lain kalau lowongan sudah terisi!" titah Intan.