Bab 158
"Nah, itu masalahnya. Aleysa gak nyaman karena merasa berada di bawah bayang-bayang Hafizah selama berada di dekat kamu. Coba dekati dia sebagai Aleysa, bukannya Hafizah. Mungkin sifat mereka berbeda atau cara bicara Anda bertutur nya tak sama," nasihat Resti.
"Iya, Ma. Aku akan coba nanti. Hmm, lapar, Ma." Fadli menyudahi ceritanya dan mengganti dengan topik lain.
"Ayo kita makan, Mama juga sudah lapar!" ajak Resti.
Mereka berdua pun segera ke ruang makan untuk menikmati makan siang yang kedua kalinya.
***
Danu masih menunggu dokter selesai memeriksa Gupta dengan gak sabar. Rasanya sudah lama sekali sejak Gupta dibawa masuk ke selama ruang IGD. Namun, saat dia melirik ke jam di tangannya ternyata baru sepuluh menit saja waktu berlalu.
"Kenapa waktu rasanya lama sekali bergerak hari ini?" tanya Danu pada dirinya sendiri.
"Pak Danu, ini pakaian Pak Gupta," kata Ibnu sambil menyerahkan tas ransel kecil milik Gupta.