Bab 154
Fadli mengajak Resti makan di foodcourt setelah selesai berbelanja.
"Mama pesan aja makanannya, aku bawa ini ke mobil dulu, biar gak repot kalau mau belanja lagi!" kata Fadli seraya menunjukkan delapan buah paper bag yang dipegangnya.
"Ih, kamu itu. Gak ikhlas banget bantu mamanya," omel Resti sambil mencubit pinggang Fadli.
Dokter muda itu pun tergelak lalu berjalan ke arah lift, sementara Resti masuk ke dalam area foodcourt dan memesan dua porsi soto berserta jus jeruk sebagai minumannya.
Sambil menunggu pesanannya datang dan juga Fadli kembali, Resti iseng membuka grup alumni SMU nya.
Ada undangan reuni bagi angkatan Resti, waktunya masih sekitar satu bulan lagi. Resti jadi ingat saat pertemuan pertamanya dengan almarhum Bayu, suaminya.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi. Resti segera membuka pesan yang ternyata berasal dari Doko, teman sekelasnya waktu SMU dulu.
[Assalamualaikum, Resti. Apa kabar?] sapa Doko di awal pesannya.