Bab 109
POV Arfan
"Selamat pagi, Pak," sapa setiap karyawan berpapasan denganku.
"Pagi," kubalas satu per satu.
Pagi itu, aku baru saja tiba di kantor setelah mengantar Aleysa ke sekolahnya.
Pak Udin yang bertugas membersihkan ruanganku setiap pagi menyambut ku tergopoh.
"Selamat pagi, Pak Arfan. Kopi dan surat kabar sudah tersedia di atas meja," ucapnya dengan semangat.
"Terima kasih, Pak," sahutku membalas senyumannya.
Aku pun duduk di keesokan kebesaran ku, lalu menyeruput sedikit kopi buatan Pak Udin. Kemudian mengambil surat kabar lokal yang sudah menjadi langganan ku sejak lama.
Headline berita surat kabar hari ini membuat hatiku sedikit ketar-ketir. Bagaimana tidak, berita mengenai sidang kasus dugaan terlibatnya Gupta dalam kejadian meninggalnya Bu Mutia pasti akan membuka tabir lama yang terjadi pada Intan. Bisa saja nanti malah melibatkan aku dan Aleysa.