Bab 106
POV Intan
Satu minggu setelah kepergian ibu, aku masih belum percaya jika semuanya telah terjadi. Secepat itu ibu pergi meninggalkan aku seorang diri. Aku merasa berdosa karena belum bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginannya.
Maafkan aku, Bu. Maafkan anakmu yang berdosa ini, karena rahasia masa lalu yang telah dibuat membuatmu pergi secepat ini. Aku sangat membenci diriku sendiri. Andai saja sejak awal aku bicara terus terang pada kedua orang tuaku, mungkin ini semua takkan terjadi.
"Sudah berapa lama Intan di situ, Pak?" Aku mendengar suara Mas Rangga yang sedang bertanya pada penjaga malam di belakangku. Aku tahu sudah sejak tadi mereka berdiri di situ memperhatikan aku.
Sore ini, aku kembali mengunjungi makam ibuku. Setiap hari dari siang sampai hampir magrib tiba, aku akan terus duduk di samping makam ibuku. Tak kuhiraukan jika pakaian ku telah kotor oleh tanah yang menempel saat aku duduk begitu saja tanpa alas apapun.