Bab 95
POV Rangga
Sore harinya, mau tak mau aku harus kembali ke rumah. Keadaan Bu Mutia juga berangsur mulai membaik. Penyakit penyumbatan pembuluh jantung yang diidapnya belum terlalu parah.
Masih bisa diobati dengan obat-obatan saja tanpa harus operasi. Aku merasa lega mendengarnya, setidaknya beban pikiran Intan sedikit berkurang. Entahlah, aku begitu mengkhawatirkan keadaan ya sekarang, mungkin karena aku mulai menyukainya.
"Assalamualaikum," salamku saat masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam," jawab Mama.
Dia sudah berpakaian rapi, sepertinya hendak pergi.
"Mama mau ke mana?" tanyaku.
"Kebetulan kamu pulang, Bas. Mama mau jenguk temannya Tante Mita, dia mau rumah sakit kemarin. Mama juga baru tahu kabarnya siang tadi. Jadi kamu antar Mama, ya!" ajak Mama.
Padahal tubuhku rasanya lelah sekali.
"Duh, Ma. Aku capek banget, Mama pergi sama sopir aja, ya," tolakku.