Bab 87
POV Rangga
"Pak!" panggil Intan lagi.
"Ada apa?" tanyaku tanpa menoleh.
Aku masih ada fokus dengan komputer di depanku.
Tap!
Tiba-tiba layar komputerku padam. Padahal tinggal sedikit lagi data yang harus kuketik. Untung saja aku sudah menyetel komputerku, sehingga data akan tersimpan otomatis jika komputernya mati mendadak.
Aku mencoba menghidupkan komputerku lagi tetap tak berhasil.
"Gak bakalan hidup itu komputer," kata Intan dengan judesnya.
Aku menoleh ke belakang. Ya, ampun. Dia sedang memegang stop kontak komputerku. Rupanya dia yang mencabut stop kontak tersebut sehingga komputerku mati.
"Intan, apa yang kamu lakukan?" tanyaku kesal.
"Habis bapak terus fokus ke komputer, memangnya saya radio rusak yang disuruh bicara tanpa dilihat!" jawabnya ketus. Wajahnya terlihat garang dan menakutkan walau tetap manis.
Waduh, ternyata kalau sedang kesal Intan bisa menakutkan seperti ini. Tapi entah mengapa aku merasa senang walaupun sempat kesal tadi.
