Bab 84
Aku menunduk sambil mencoba mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Pak Dion barusan. Tak mungkin aku mengakuinya, tapi bagaimana aku menjawab agar Pak Dion percaya.
"Intan, kenapa diam. Jawab pertanyaan saya!" bentak Pak Dion mulai kesal.
Emosiku juga mulai naik, aku merasa ini tak ada kaitannya dengan pekerjaanku. Entah siapa yang sudah tega membuka aibku dan mengirimkannya pada Pak Dion. Namun, aku bisa menebak siapa orangnya.
"Maaf, Pak. Saya rasa itu tidak ada kaitannya dengan pekerjaanku saya, kan? Itu adalah hak privasi saya untuk tidak menjawab."
Wajah Pak Dion memerah, sepertinya dia marah karena jawabanku.
"Jadi kamu mengakui hal itu? Kalau kamu pernah hamil dan melahirkan sebelum kami menikah?" tanya Pak Dion lagi.
"Saya tidak mau menjawab Pak!" jawabku tegas.
"Baiklah kalau begitu," kata Pak Dion.
Dia membuka laci kemudian mengambil dan menyerahkan sebuah amplop berwarna cokelat padaku.