Bab 70
"Bagaimana pekerjaannya, Nduk?" tanya ibuku.
Aku baru saja pulang setelah membeli dan menyusun perabotan di kontrakanku. Sehingga aku sampai di rumah pak Arfan saat hari sudah gelap.
"Alhamdulillah, lancar, Bu. Teman-teman juga baik-baik, aku betah bekerja di sana," jawabku senang.
"Syukurlah kalau begitu, Ibu ikut senang mendengarnya."
"Aku juga sudah membeli perabotan yang kita butuhkan, Bu. Jadi sekarang kita sudah bisa pindah ke ruang yang baru kapan saja," beritahuku pada ibu.
"Alhamdulillah, semoga semuanya lancar, ya, Nduk."
"Aamiin," jawabku.
Kami pun berpelukan penuh haru, sekarang hanya tinggal kami berdua saja setelah ayah meninggal dunia. Ibu punya saudara lain tapi terhitung saudara jauh dan kurang akrab dengan beliau. Sedangkan keluarga ayah, aku tak mau menyusahkan mereka lagi.
Aku menganggap hubungan saudara kami selesai saat mereka memaksa menjual rumah yang kami tempati setelah ayah meninggal dunia.