Bab 69
"Apa, Nduk? Kamu sudah diterima bekerja di supermarket itu. Alhamdulillah, mulai kapan kerjanya?" tanya ibu tak percaya.
Aku baru saja sampai di rumah dan langsung menemui Ibu di kamar untuk menyampaikan kabar gembira itu.
"Mulai besok kerjanya, Bu. Oh, ya, aku juga sudah mencari kontrakan di dekat sana dan ketemu, Bu. Rumahnya bagus dan harga sewanya juga murah. Kita segera pindah ke sana, ya, Bu. Jadi aku bisa cepat pulang jika ibu membutuhkan bantuan," jawabku senang.
"Boleh saja, Nduk. Kapan kita pindah?"
"Enaknya kapan, ya, Bu?"
"Sekarang juga bisa, kok. Wong kita cuma membawa pakaian saja, kan?"
"Wah, untung ibu ngomong begitu. Aku sampai lupa, rumah itu masih kosong melompong. Tak ada perabotan apapun di sana. Kita harus beli perabotan dulu kalau begitu, Bu," kataku seraya menepuk jidat.
"Kalau begitu gak bisa pindah sekarang, ya?" tanya Ibu pelan. Sepertinya dia kecewa tidak jadi pindah secepatnya.