Bab 60
Tak lama Aleysa muncul dari ruang makan lalu berseru senang sambil berlari menyongsong Yumi. Kemudian memeluknya dengan erat.
"Tante Yumi, kok bisa ada di sini?"
"Heem, Tante pengen main lagi sama kamu. Boleh kan?"
"Boleh, dong, Tante. Aku malah senang. Jadi gak main dengan Bu Intan terus, bosan" jawab Aleysa.
Deg!
Jangan sampai Intan mendengar ucapan Aleysa, tapi ternyata dia sudah ada di belakangku. Aku jadi merasa gak enak pada Intan.
"Ini minumnya, Pak," katanya tanpa melihatku.
"Eh, iya. Taruh saja di situ, Intan. Kenalkan, ini Yumi. Teman lama saya," kataku memperkenalkan Yumi pada Intan.
Mereka pun berjabat tangan, lalu Intan pamit ke belakang. Entah kenapa perasaanku mendsdsk jadi tak enak. Aku pun pamit pada Yumi ke belakang dengan alasan hendak ke kamar mandi.
Di dapur aku melihat Marlina tengah menyapu lantai seorang diri. Tak ada sosok Intan kulihat.
"Intan ke mana, Mar?" tanyaku.