Bab 55
Pov Gupta
"Brengsek! Lepaskan aku!" seruku kesal.
"Tenang, Pak. Tolong bekerjasama, ya! Jangan membuat kegaduhan!"
"Lepaskan aku Tolol! Aku bisa jalan sendiri, tidak perlu kau seret seperti ini!"
Malu sekali rasanya, berjalan dengan tangan dicekal oleh satpam. Aku jadi tontonan karyawan kantoenya Arfan. Awas saja! Aku takkan melupakan perlakuan Arfan padaku. Laki-laki itu sungguh bodoh, sudah untung aku membuka topeng kebusukan Intan, bukannya berterima kasih, dia malah memutuskan sepihak hubungan kerja sama dengan perusahaanku yang sebentar lagi akan jatuh tempo.
"Lepaskan! Aku bisa jalan sendiri!" seruku lagi.
Kali ini satpam tersebut melepaskan pegangan tangannya dariku. Sambil bersungut kesal, aku pun masuk ke dalam mobilku, kemudian segera meninggalkan kantor si bodoh Arfan.
Biarkan saja dia ditipu mentah-mentah oleh si Intan itu. Aku akan memastikan dia akan menyesal karena sudah membuatku malu hari ini.