"Wow, asyik ya pulang malem! Udah sukses ya jadi artis?" Jose mengeluarkan nada bicaranya, sungguh ledekan yang sekaligus mencekam.
Aku yang tidak bisa berbuat banyak hanya berdiam diri di depan. Mataku tersudut oleh penglihatan, suasana ini tercipta menegangkan.
"Dari mana aja lo? Udah teken kontrak tapi lo malah keluyuran ke mana-mana." Jose menjatuhkan dua tangannya ke samping tubuh. Kakinya mulai terangkat maju, dua tangannya malah dijejalkan ke dalam saku celana.
Dia menatap, masih mengenakan pakaian seragam bisnisnya. Kemeja putih, vest rompi hitam, memusatkan sorotannya tepat di hadapanku.
"Kerjalah." Aku memberanikan diri untuk melangkah maju, bahkan kakiku sempat melewati samping tubuhnya.
Tapi, Jose menghentikan langkahku dengan satu tangannya menetap di lenganku. Kemudian, kami sama-sama melesatkan pandangan untuk saling menatap menyamping.
"Eh, lo tahu sekarang udah jam berapa?" Jose menyeringai santai.