Aku dan Oslan berhasil keluar dari bangunan bertingkat. Setiap lokasi yang kami atur sesuai latar naskah syuting. Kami melalui sebuah koridor, lalu memasuki ruang parkir yang berderetan.
Langkah kami sejajar, sesekali mataku melirik ke arahnya yang sedang berjalan diam.
"Os," panggilku seakan ingin bercerita banyak.
"Ya, kenapa?" Nada Oslan agak kendur, ini terdengar seperti di waktu dia sedang canggung.
Kurasa bukan karena masalah tadi, kuharap begitu.
"Masalah bokap gue tadi pagi, apa kalian sempat berbicara sebentar?" Aku menoleh ke arahnya, sesekali memperhatikan jalanan di antara ruangan yang cukup luas.
Oslan menatap lama ke depan jalan, tanpa kuduga kalau dia berhenti mendadak. "Hmm." Dia mendengus lama, berpikir kian panjang, seolah-olah akan ada cerita banyak setelah ini. Sontak, aku pun terentak ikut bersamanya.