Di depan halaman ini sangat sejuk, tepat di tengah temaram lampu gantung taman bersinar. Malam gelap di seluruh penglihatan, bahkan kaki ini terus melangkah. Berhenti di depan sebuah pilar besar, yang seakan mengiringi perjalanan menuju pintu utama.
Seseorang melangkah, seorang wanita berparas cantik menuruni anak tangga di ujung balkon. Dia tersenyum menyambut diriku, lalu berpijak di lantai berbatuan.
"Wah, Ocha bukan ya? Selamat datang ke sini. Maaf kalo kamu harus dateng ke sini." Seorang psikiater bernama Sefana menghangatkan kedatanganku.
Lantas, kehadiranku seolah disapa dengan ramah. Betapa kagum melihat pemandangan indah rumah elite ini.
"Rumahnya keren banget, Dok." Pujianku sekadar menyapa, kepalaku mengelilingi suasana di sekitar taman dan pilar kokoh.
Kami berada tepat di bawah keteduhan atap transparan, dikelilingi oleh pilar tinggi dan berderetan.