Setelah pertemuanku bersama dua sepupu yang kini hanya memiliki hubungan kedekatan. Tadinya berhubungan dengan keluarga yang sebenarnya dekat, namun bagiku tetep merasa canggung.
Kami masih menjalin hubungan kontak jika berkeinginan untuk bertemu dan berkumpul. Tentunya bibi Dhara selalu bersikap ramah kepadaku, sekaligus dengan saudaraku—Sefana.
***
Ketika waktu terus berjalan, hingga tanpa kusadari lagi. Perutku semakin membesar dan rasanya sudah sangat sulit untuk bergerak. Dalam waktu dekat, tanggal perkiraan melahirkan pun kian terasa.
Akan tetapi, mataku terfokus pada kedatangan seorang pria dengan membawa satu orang wanita di muka pintu pagar rumah. Aku yang ditemani oleh mbak Mina untuk bepergian keluar, nyatanya kami bertemu dengan orang yang paling mengejutkan.
"Ocha, maafin mama." Wanita itu langsung memelukku. Dia termasuk ibu dari Jose. Kedatangan Jose yang tanpa kusadari membuatku terkagum-kagum.