"Bukti?" Jose terheran-heran dengan menelengkan kepalanya sambil menatapku lurus. Terlalu lurus dan dalam, sehingga aku spontan menegur tatapannya menjadi kelam.
Kaki Jose bahkan memilih mundur, kemudian memintaku untuk memberi petunjuk untuk dirinya menemukan bukti yang kuat demikian. Lalu, dia meraih jemariku, dan kami pun berlari memasuki rumah itu.
Kami tidak akan berhenti dan bersantai di sofa tamu, atau mengisi perut di dapur. Tapi langkah kami akan menuju lantai dua, di mana lokasi bukti itu berada. Aku pun mengempaskan tangan Jose ketika sudah tiba di lantai dua tersebut.
"Berhenti."
Jose menoleh saat mendengar ucapanku yang sedemikian rupanya. Mataku menatap lurus ke depan dengan pandangan ke pintu kamar sempit. Lalu, langkahku lebih memimpin jalan untuk tertuju ke dalam sana.
Ruangan itu, tentunya akan menemukan sesuatu yang sengaja aku sembunyikan sebelumnya. Ini akan menjadi akhir dari kejadian itu.