"Hmm, ayo masuk ke ruangan saya sekarang juga." Bela akhirnya memberi izin untuk nyonya Elina memasuki ruang kerjanya sendiri.
Dengan senang hati, seulas senyuman tampak di raut wajah nyonya Elina. Sambil menunduk dia berkata. "Terima kasih, Nyonya Bela."
Bela harus berbalik badan, menggamit knop pintu yang kembali dibuka lagi. Niat yang tadinya sempat mendadak pergi, kini harus diurungkan. Keduanya memasuki ruangan pribadi tersebut. Sambil menatap miring, sebelah tangan menyambut tamu kehormatannya. "Duduklah!"
Kata singkat itu tidak tersampaikan dengan baik. Nyonya Elina malah memajukan langkahnya, bahkan dia melewati keberadaan Bela yang tengah menundukkan pandangan perlahan menyamping. Dia bahkan berkeliling sambil bersedekap menatap ke segala sisi ruangan.