Tak berlangsung lama, kami keluar dari ruang kamar pribadi. Sefana mengunci pintu kamar tersebut dengan hati-hati. Matanya melirik pelan ke belakang, tepat di tempatku berada.
"Ini kamar jadi milik kamu, Cha."
"Apa?" Aku seolah-olah tak mendengar apa yang diucapkan oleh saudaraku sendiri. Namun, hati ini lekas pulih berkat bantuannya. Ini yang terakhir kalinya aku melarikan diri dari sebuah apartemen, bahkan sekaligus dari rumah besar milik Jose.
Mereka pasti mencariku ke mana-mana. Tanpa basa-basi, kami kemudian melangkah dengan banyak percakapan menuju lantai bawah.
Rumah yang menjadi peninggalkan kakek dengan berisikan keluarga besar terdahulu. Hanya ada beberapa sisi kenangan di rumah ini, yakni benda dan foto.
***
Di apartemen, siapa lagi kalau bukan Baron yang mendadak datang ke tempat itu? Wajahnya nyaris memucat seluruhnya ketika mencari-cari seseorang. Seorang pria berlari terburu-buru menghampiri dirinya.