Kembali pada rumah megah yang memiliki klinik ternyaman. Ini bukan kedatangan untuk sebuah pemeriksaan secara berkelanjutan. Tapi kedatangan dengan rencana dadakan menjadi tujuan terakhir.
Kami melewati taman yang pastinya sudah tidak asing lagi. Ada banyak pilar yang kokoh mempertemukan kami pada sebuah lokasi pintu utama. Saat kak Sefana telah memarkikan mobilnya ke dalam sebuah garasi di sebelah kiri badan rumah, dia langsung menghampiri kami di bawah keteduhan atap transparan.
"Ayo masuk!"
Ting! Tong!
Saat langkah ini hendak maju, suara bel gerbang berdenting cukup keras. Ada seseorang yang meminta untuk dibukakan pintu. Sefana mulai membalikkan badan seraya melirik ke arahku.
"Ah, sebentar ya."
Kami memperhatikan pergerakan Sefana menuju ambang pintu gerbang. Dan ternyata, ketika pintunya dibuka sedikit lebar, memperlihatkan ketiga pria telah mengantarkan barang-barang pribadiku dan mbak Mina.
