Melihat kening, alis, hingga hampir seluruhnya wajah mbak Mina yang seakan menunjukkan jawaban setuju. Akhirnya aku menyadari kalau mbak Mina setuju dengan keputusan dan keinginan Jose.
("Lo harus bertanggung jawab!")
Aku pun mengeluarkan suara yang tegas agar Jose tidak mengelabuiku dengan cara memasukkanku ke dalam satu rumahnya.
("Tenang aja! Gue sepenuhnya bertanggung jawab ke elu karna lo punya darah daging gue.")
Kalimat yang terdengar di telingaku agak menggelikan. Jose menyebutkan kata-kata yang terasa sensitif, hingga tersentuh paut ke dalam napas serta pikiranku. Hatiku bergetar dibuatnya, cinta itu semakin tumbuh setelah ada yang masuk ke dalam rahimku.
Kemudian, dengan rasa setengah sadarnya, aku meraba pelan perutku yang belum semestinya menonjol.
("Kasih gue waktu buat pamit ke mama sama kak Sefana.")
("Tentu aja, boleh banget! Gue juga bakalan temenin elu bilang ke Oslan sama Sesil juga kok.")