"Dokter Sefana? Kamu baik-baik aja, 'kan? Kayaknya aku datang di waktu yang nggak tepat, ya?"
Dokter Sefana terkesiap. Dia benar-benar tidak bisa fokus dalam menjalankan tanggung jawabnya saat bekerja. Sejak tadi, perempuan itu hanya mendengar suara sang pasien tanpa bisa menyimak apa yang pasiennya katakan.
"Astaga, maaf. Saya nggak profesional banget, ya. Bisa ulangi lagi yang barusan? Saya janji bakal dengerin dengan sepenuh hati." Dengan rasa bersalah yang bergelayut di hati, Dokter Sefana mencoba untuk sedikit berseloroh. Berharap sang pasien tidak merasa tersinggung dengan ketidakfokusannya tadi.
"It's okey, Dokter Sefana. Kayaknya kamu lagi kepikiran sesuatu, ya? Nggak apa-apa, kok. Saya bisa datang lagi besok, kalau jadwal kamu nggak padat, sih." Berusaha memahami, mungkin itulah yang sedang dilakukan pasien Dokter Sefana ini. Tidak biasanya dokternya itu melamun saat pertemuan mereka. Dia yakin pasti ada sesuatu yang membebani pikiran Dokter Sefana.