Dua hari berikutnya aku mendapat kabar baik dari Jose kalau agensi dari penyalur yang mempekerjakan Sefia berjanji akan mengurusnya.
Melalui Yoanto, Agam tidak menceritakan detail bagaimana dia bisa mendapatkan janji itu.
Saat kudesak akhirnya Yoanto menjelaskannya padaku.
"Ada saat kami harus bermain kotor untuk membersihkan lapangan, Nona."
Bermain kotor? Aku membayangkannya seperti triad atau organisasi kejahatan yang biasa mengintimidasi lawannya.
Apakah seperti itu? Pertanyaanku di benak itu tak kuasa aku suarakan langsung pada Yoanto.
Dia justru menjawabnya dengan analogi sederhana.
"Begini, Nona Ochq. Ada kalanya kalau WC mampet, kita kan harus pakai alat khusus sedotan buat ngeluarinnya. Saat air bersih udah gak mempan maka sedotan itu wajib digunakan."
Aku manggut-manggut tanda mengerti. Aku jadi teringat cerita Jose saat Yoanto dan Agam mencariku, lalu mereka terlibat keributan dengan lima sekuriti. Dan kelimanya roboh di tangan mereka.
