Lamunan itu buyar seketika!
Buk!
Satu pukulan ringan mengenai pundakku secara mendadak. Sontak tubuhku segera berbalik badan, menatap siapa yang memukuliku ketika kenangan itu sempat terlintas di benakku. Akhirnya yang kulihat bukan orang asing, melainkan Jose itu sendiri.
Dengan tangannya teracung sambil menggenggam permen yang sudah dia dapatkan tanpa jeda waktu lama.
"Nih!"
Dia menyodorkannya dengan alis terangkat sekali, meyakinkan diriku agar secepatnya meraih dengan tanganku.
"Makasih," ucapku lalu meraih bungkusan permen yang memiliki bentuk bulat memanjang. Tanpa harus aku sebutkan nama mereknya, namun yang jelas ini permen yang dimakan oleh Jose ketika itu.
"Kebetulan ada tukang jual permen keliling. Jadi gue nggak susah-susah cari tempat cuma buat beli permen ini." Jose berkeringat kecil, meleleh dari ujung keningnya, tubuhnya menggeliat dengan bersemangat.