Dua pengawal yang selalu bertingkah laku perfeksionis tanpa perintah dari seorang tuan. Bahkan Jose mulai berkedip-kedip, hingga menopang dagunya sambil mengusap wajahnya, tertahan tawa kecil.
Karena melihat tingkahku, mungkin membuatnya lucu, atau bahkan lebih dari itu. Aku mulai menghirup udara segar dengan panjang dan lega, kemudian menegakkan bidang punggungku yang sempat terbungkuk.
Tampaknya, dua pengawal masih menuruti kehendak tuannya untuk melindungiku. Ah, bukan, kurasa tidak ada perintah sebelumnya. Tapi Jose tidak melarang mereka, melainkan malah terpukau karena haru.
Saking gesitnya, dia langsung menarikku untuk keluar dari lokasi tersebut.
"Ayo kita balik! Jangan lihat kanan kiri," ucap Jose menarik tubuhku, hingga kami saling berdampingan dengan jarak yang cukup dekat.
Ruang napasku tertahan oleh posisinya berada. Dua pengawal itu masih melindungi diriku dari dua arah yang berbeda, di antara Jose hingga di sebelahku.