Mungkin, aku akan berada di ruangan ini untuk beberapa waktu saja. Obat yang membuatku tertidur lebih lama di waktu siang, sehingga tidak kusadari kapan aku terlelap atau kapan aku harus bangun.
Waktu siang seakan berubah menjadi malam, dimana kondisi tubuhku begitu getir menerima efek dari kelelahan luar biasa. Walau pekerjaan kemarin terlihat remeh, tapi jangan pernah mencelanya.
Setiap pekerjaan memiliki beban masing-masing, sesuai porsi yang telah ditentukan. Kali ini, tubuhku yang tadinya terbaring lama dengan mata tertutup rapat. Aku yang harus menerima segala nikmat sehat menjadi lemah.
Mataku berusaha terbuka pelan, hingga di ujung penglihatanku mulai meruntuh takjub.
Krek!
Pintu terbuka, derap sepatu mulai memasuki ruangan. Baru saja aku membuka mata dengan lelahnya. Kemudian, datang sesosok makhluk, bukan, maksudku seseorang. Jose pun menampakkan dirinya sambil berwajah cemas.