"Lo keberatan?" Jose bersuara, memperhatikan diriku yang tadinya murung sambil menunduk lesu.
Daguku terdongak spontan, menatap raut wajah Jose yang berupaya memberikan sebuah kejutan tanpa rencana. Kenapa dia suka melakukan hal-hal seperti ini? Aku yang tadinya sedang menunggu kabar dari rumah sakit, berubah khawatir.
Dokter forensik pasti akan menghubungi nomorku jika hasilnya sudah keluar. Lantas, apa yang harus aku lakukan jika hasilnya keluar besok? Namun, aku masih berada di sini. Dan Jose tentunya tidak boleh mengetahuinya.
"Nggak kok," singkatku.
Yah, hanya kata singkat dari mulutku mulai membungkam sesaat. Tanganku segera menempel pada badan gelas yang berisi minuman dingin berwarna sejuk. Es batu yang penuh, dengan sensasi menyegarkan. Aku menyesapnya secepatnya agar segera turun ke dalam tenggorokan.
Lega!