Tap! Tap! Tap!
Langkah telapak sepatu hak memantulkan bunyi memasuki ruang rumah ini. Sebelah tanganku masih menggamit erat tali tas tangan agar tidak merosot lebih rendah. Di ruangan tengah ini, tersadar bahwa aku sudah kembali pada kediaman baru, hanya ada seorang pembantu di sini.
Dia yang berdiri menyambut kedatanganku selayaknya seorang teman. Karena sepi, aku sangat terhibur dari keberadaan dirinya.
"Mbak Ocha mau dibikinin sarapan malam apa?" tanya mbak Mina seakan berniat mengubah cara makanku.
Mungkin, karena selera makanku yang suka berubah-ubah, sedikit cerewet. Jadi, mbak Mina selalu bertanya setiap hendak memasak.
"Hmm, hari ini saya nggak doyan makan nasi, Mbak. Nggak usah masak deh ya, biar saya pesen makanan di online aja nanti malem."
"Wah, apa nggak boros ya, Mbak?" Mbak Mina malah celopar.
