Karena semakin sore, pendengaranku akhirnya muak sendiri. Kalimat Jose membuat diriku jenuh menatap bunga di depan halaman sana. Aku sigap tidak memerdulikan sikap Jose yang lebay. Jadi, aku memiringkan badan, menghadap belakang mobil.
"Cha, mau ke mana?"
Aku berhenti tepat di depan belakang mobil. "Mau masukin nih mobil."
Tanpa berbalik lagi, aku pun menghampiri posisi kemudi, mengendarai mesin ini supaya masuk ke garasi yang sudah terbuka. Setelah mobilku bertengger di sini, Jose pun ikut menyusul dengan memarkan mobilnya tepat di belakang mobilku.
Ruangan berasap mengepul pelan ke seluruh dindingnya. Secepatnya aku meninggalkan ruangan garasi, dibiarkan sisi Jose yang tertinggal di belakang sana.
Rasa lelahku mulai terasa, setelah berjam-jam melewati perkotaan, hanya sekadar membeli beberapa pot bunga. Aku segera mengambil hal yang paling utama, yakni kamar mandi.