"Ets, tunggu! Kenapa kita nggak pake mobil masing-masing aja?" Tanganku sudah mengacungkan kunci yang tadinya sudah lebih dulu aku bawa.
Tas tangan mengikat erat bergelantungan di sisi sebelah kiri, sedangkan menopang kunci yang terayun menatap raut wajah Jose.
Sementara dirinya berlaku hanya menoleh singkat sambil berpikir pendek. "Hmm, oke. Kalo itu mau lo."
Jose kemudian mengajukan pertanyaan lagi, setelah seputar pandangan mataku berpindah ke lain arah. "Eh, jangan terlalu rapat ya sama cowok lain. Lagi pemotretan kan?" Jemari telunjuknya mengarah tepat ke lingkaran bola mataku.
Anehnya, aku memandang jemari telunjuk milik suami sementara dengan bola mata menyatu, bermata juling. Dengan cekatannya, sejumlah pandangan melesat ke samping, hingga berhamburan. Kembali pada posisi lurus ke hadapan Jose.
"Kenapa? Lo cemburu ya?" Kali ini, aku berani menggoda kelakuan Jose yang senantiasa selalu ceria.