"Kenapa lo mau tahu soal dokumen tahun 2017 itu dari gue?" Jose membalikkan badannya, menyeringai ke arahku, alisnya naik begitu tinggi. Suasana di sini menjadi menegangkan, layaknya seseorang yang terjebak dalam sangkar besi yang kokoh.
Aku tidak bisa melarikan diri dari sini. Tapi, apa maksud dari tatapannya itu?
Kesuraman yang aku rasakan tadi, seakan lenyap, lalu menghilang. Perasaan kalut lagi menyedihkan serentak menyatu dengan ketegangan yang aku rasakan saat ini. Jose mengubah tatapan seriusnya ke arahku.
Dia bahkan mengentakkan kakinya ke dekatku berada. Namun, kakiku ingin melangkah mundur, menghindar darinya.
"Apa Baron yang nyuruh lo minta dokumen yang ada pada gue?" Jose menautkan keningnya, dua tangannya masih terayun pelan, kakinya tetap menghampiriku.
Seluruh pandanganku menatap lurus kepadanya. Jantungku hendak meletup-letup cepat.
"A-apa? Ng-nggak kok!" Aku menggelengkan kepala, lalu mengulanginya lagi. "Nggak kok, beneran. Sumpah!"