Di atas meja makan mewah, keluarga besar itu terkesima dengan kedatanganku yang mendesak, tanpa adanya pertemuan janji, atau dengan keinginan mereka. Bahkan tidak ada satu pun yang mengedipkan mata karena kedatanganku.
Mata serius itu diluncurkan bersamaanku tanpa kata-kata lebih.
"Jose, kau pergi bersamanya, kenapa nggak bilang dari awal?" Tuan Berto kemudian angkat bicara, tetapi nadanya cukup dipelintir agar tidak menyinggung kedatanganku.
"Kalau gitu, kebetulan kami mau makan malam. Ayo bergabunglah dengan sarapan malam ini!" Tuan Berto mengajukan pernyataannya, tepat di hadapan mata yang sedang mengawasinya dari kedua sisi meja makan.
Nyonya Ancala menyoroti tuan Berto dengan sorotan mata menajam. Namun, karena kedatangan Jose sangat mengejutkan, maka aku tidak akan banyak celopar.
"Ayo." Jose mengajakku untuk duduk di atas meja besar itu.