Chereads / Si dungu mendadak kaya / Chapter 143 - Rumah besar.

Chapter 143 - Rumah besar.

Membosankan! Pikiranku mulai mempertimbangkan ucapan Jose yang bisa disebut dengan sebuah keputusan. Setelah aku menangis, hatiku tidak bisa merasakan sesuatu yang seimbang. Antara perasaan atau permainan emosi belaka.

Akan tetapi, mataku berkeling belum puas. Lalu mengempaskan tangan Jose, mengubah tatapanku dengan sorotan yang sengit.

"Jose, papa ke mana? Papa gue ke mana?!"

Satu jeritan kepada Jose yang sengaja aku luapkan. Dengusan napas yang terdengar naik turun secara cepat dan tidak beraturan.

"Kenapa lo nangis?" Jose malah mengalihkan pertanyaanku. Matanya tidak ingin dikalahkan oleh ucapanku.

"Eh, gue tanya. Ke mana papa gue?!" Dan aku pun meluruskan seluruh tatapan dan posisi tubuhku ke hadapannya.

Jose tidak juga mengendurkan tubuhnya, dia mulai menatapku penuh bersaing. Salah satu kakinya maju, hingga kami saling berdekatan. Hanya ada pembatas satu lengan saja. Kami berdua tidak untuk mengalah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS