Aku yang menatap cermin, kalau adanya bayangan semirip dengan diriku di dalam sana. Namun, lembaran naskah ini hanyalah cerita belaka. Tidak seperti yang aku jalani saat ini.
Lalu, bagaimana dengan sesi episode berikutnya?
"Tiga hari, atau lebih di Subang nanti. Gue nggak paham juga sama kisah selanjutnya. Bukan karena nggak ngerti sih. Tapi, gue agak tersinggung sama cerita ini."
Aku bergumam, dengan tangan sambil mengacungkan lembaran naskah teks sandiwara panggung. Film ini akan ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Dan bukan lain, kalau stasiun televisi itu milik Baron.
"Ya, gue jadi nggak bisa ke mana-mana. Sayang juga, kontrak gue udah jalan hampir satu bulan. Butuh satu tahun penuh, apa lagi pernikahan gue masih tersisa delapan bulan."